Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat pada pertengahan tahun 2021, menyebabkan banyak pasien harus menjalani isolasi mandiri di rumah karena kapasitas rumah sakit untuk pasien rawat inap penuh. Isolasi mandiri menjadi pilihan untuk pasien dengan gejala ringan, sedang, atau tanpa gejala, namun dengan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang harus dipersiapkan selama isolasi mandiri di antaranya adalah biaya tes antigen dan swab PCR, biaya obat-obatan dan vitamin, biaya perlengkapan penunjang, dan biaya sanitasi.
Biaya tes antigen dan swab PCR tidak murah, terutama jika dilakukan beberapa kali untuk memastikan status pasien. Tes antigen berkisar antara 150 ribu hingga 300 ribu rupiah, sedangkan swab PCR bisa mencapai satu jutaan rupiah. Pasien juga perlu menyediakan biaya untuk obat-obatan, vitamin, dan perlengkapan penunjang monitoring isolasi mandiri, seperti oximeter dan termometer infrared. Selain itu, biaya sanitasi juga diperlukan untuk membersihkan ruangan isolasi mandiri dan peralatan yang digunakan.
Dalam situasi ini, memiliki asuransi kesehatan seperti Avrist Prime Hospital & Surgical atau Avrist Simple Start dapat membantu menanggung biaya obat-obatan dengan mengacu pada ketentuan polis. Selain itu, memanfaatkan sistem belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama isolasi mandiri juga disarankan.
Isolasi mandiri memang membutuhkan perhatian khusus yang diikuti dengan pengeluaran biaya tak terduga, namun upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19 dengan tetap vaksinasi, menerapkan 5M, dan tetap di rumah selama PPKM akan membantu menyelamatkan nyawa dan membatasi biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh pasien.