Masih banyak anak muda yang galau atau mengabaikan kebutuhan asuransi. Mereka cenderung menganggap asuransi sebagai sesuatu yang hanya diperlukan oleh orang tua atau ketika sudah berkeluarga. Namun, kesadaran akan pentingnya asuransi pada usia muda sangatlah penting mengingat tingginya risiko kesehatan dan kematian di kalangan usia produktif.
Menurut data OJK, penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, hanya sebesar 3,03% dari PDB. Padahal, risiko kesehatan dan kematian di Indonesia sangat tinggi, terutama pada penyakit tidak menular (PTM) yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Penting bagi anak muda untuk memahami bahwa risiko kesehatan yang meningkat dan kenaikan kasus kematian usia muda akibat penyakit degeneratif bisa dikelola atau diperkecil. Salah satu cara yang mudah adalah dengan membeli produk asuransi yang tepat.
Asuransi dibutuhkan oleh siapa saja yang menanggung risiko finansial, termasuk mereka yang usianya masih di bawah kepala tiga. Dengan asuransi, guncangan finansial saat jatuh sakit bisa diminimalisasi. Alokasikan paling tidak 5%-10% penghasilan rutin untuk membeli asuransi.
Asuransi kesehatan dibutuhkan semua orang, karena semua orang menanggung risiko sakit. Sistem jaminan sosial melalui BPJS Kesehatan mungkin kurang mencukupi, sehingga memiliki asuransi kesehatan komersial bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Penting untuk memahami profil diri sendiri sebelum menentukan produk asuransi yang tepat. Apakah Anda pencari nafkah utama di keluarga? Apakah akan terjadi masalah finansial pada keluarga apabila Anda mendadak jatuh sakit atau meninggal dunia? Ini akan membantu menentukan apakah asuransi jiwa atau asuransi kesehatan lebih penting.
Pilih provider asuransi yang memiliki rekam jejak bagus dari segi pelayanan, memiliki jaringan kerjasama fasilitas kesehatan yang memadai dan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut di internet atau langsung menghubungi provider asuransi.
Dengan memahami kebutuhan akan asuransi jiwa dan kesehatan, serta memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan, anak muda bisa lebih siap menghadapi risiko kesehatan dan finansial yang mungkin terjadi.