Friday, November 22, 2024
HomePrabowoPejuang Nasional Thomas Matulessy - prabowo2024.net

Pejuang Nasional Thomas Matulessy – prabowo2024.net

Dalam sejarah bangsa kita, kita sering menemui tokoh-tokoh yang memiliki sikap tak kenal kompromi dengan penjajah. Mereka dengan berani menyatakan, “lebih baik hancur daripada dijajah kembali.” Dibutuhkan keberanian, keyakinan, dan semangat prajurit yang rela berkorban jiwa dan raga untuk berkata demikian kepada penindas.

Sebelum Gubernur Suryo dan Bung Tomo menyatakan sikap seperti ini kepada Belanda pada tahun 1949, Pattimura pada usia 31 tahun juga menyatakan hal yang sama.

Pattimura lahir tahun 1783 di Saparua, Maluku. Ia memiliki nama Thomas Matulessy dan berasal dari keturunan bangsawan Raja Sahulau di Teluk Seram Selatan.

Sebelum memimpin pergerakan rakyat, Pattimura berpangkat sersan di militer Inggris. Pada tahun 1816, Inggris menyerah kepada Belanda yang kemudian masuk ke tanah Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Kedatangan Belanda pada tahun 1817 dihadapi dengan keras oleh rakyat. Rakyat Maluku bangkit dan di bawah pimpinan Kapitan Pattimura, mereka mengangkat senjata.

Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura merencanakan strategi perang bersama pembantunya. Ia juga berhasil memperoleh dukungan dari kerajaan Ternate dan Tidore, serta raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa.

Pada 16 Mei 1817, terjadi pertempuran hebat di mana rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Pattimura berhasil merebut Benteng Duurstede. Seluruh tentara Belanda di benteng itu tewas, termasuk Residen Van den Berg.

Pasukan Belanda yang dikirim untuk merebut kembali benteng itu juga dihancurkan oleh pasukan Kapitan Pattimura. Akhirnya, selama tiga bulan benteng itu dikuasai oleh pasukan Kapitan Pattimura.

Namun, Belanda tidak menyerah begitu saja. Mereka melakukan operasi besar-besaran dengan pasukan yang lebih banyak dan senjata yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan terpaksa mundur.

Pada akhirnya, Kapitan Pattimura ditangkap oleh pasukan Belanda. Meskipun banyak penawaran untuk bekerja sama dengan pihak Belanda, Pattimura selalu menolak. Akhirnya, Pattimura dihukum mati pada usia 31 tahun.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-thomas-matulessy/

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer