Liputan6.com, Jakarta – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyatakan, QRIS telah menjadi game changer pada digital payment di Jakarta. Hal tersebut tercermin dari besarnya pangsa QRIS di Jakarta yang mencapai sekitar 33,48 persen.
Menurut Arlyana, capaian tersebut didorong oleh optimalnya kinerja QRIS pada sektor akomodasi dan makan minum. Lalu, volume transaksi QRIS pada TW-III 2024 mencapai 569,52 juta atau tumbuh 170 persen.
“Sedangkan sampai 2024 (QRIS di Jakarta) telah mencapai 1,36 miliar. Hal tersebut didorong oleh tingginya akseptasi pelaku usaha terhadap QRIS,” kata Arlyana di Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Secara sebaran, lanjut dia, transaksi QRIS di Jakarta semakin merata, namun masih didominasi dari wilayah Jakarta Selatan sebesar 36,31 persen, kemudian disusul Jakarta Barat 23,71 persen, Jakarta Pusat 17,72 persen, lalu Jakarta Utara yaitu 11,97 persen, dan Jakarta Timur sebesar 10,27 persen.
“Akan tetapi, masih terdapat kesenjangan digital di Kepulauan Seribu dengan pangsa volume transaksi QRIS sebesar 0,01 persen. Hal itu masih menjadi perhatian bagi Bank Indonesia untuk terus meningkatkan akseptasi QRIS bagi pengguna dan pelaku usaha di Kepulauan Seribu,” papar dia.
Lanjut Arlyana, sebenarnya beberapa pulau di Kepulauan Seribu sudah cukup baik dalam penggunaan QRIS. Pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta terus mendorong pelaku usaha dalam penggunaan QRIS.
Hal ini mengingat Kepulauan Seribu menjadi salah satu destinasi pariwisata. “Kami juga mendorong penggunaan QRIS pada transportasi mau nyeberang untuk pulang beli tiket pake QRIS,” ujar dia.