Para peneliti telah berhasil menghidupkan kembali pohon yang tumbuh dari benih misterius berusia 1.000 tahun yang ditemukan di Gurun Yudea. Pohon ini berasal dari varietas yang telah lama punah dan diyakini memiliki manfaat kesehatan. Analisis DNA telah dilakukan untuk mengidentifikasi potensi pengembangan obat-obatan berbasis molekuler baru berdasarkan tanaman ini. Mengutip laporan CNN Internasional, benih ini pertama kali ditemukan pada tahun 1980-an di gua di Gurun Yudea dan ditanam beberapa puluh tahun kemudian oleh Dr. Sarah Sallon. Hasil mengejutkan dari percobaan ini adalah pertumbuhan pohon yang subur, meskipun tidak berbunga atau berbuah.
Para peneliti berspekulasi bahwa pohon ini mungkin merupakan sumber “tsori” yang disebutkan dalam Alkitab, yang diperkirakan asalnya dari wilayah Gilead di dekat Laut Mati. Temuan ini dipublikasikan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Pengobatan Alami Louis L. Borick di Pusat Medis Hadassah University dalam jurnal Communications Biology. Dr. Sallon berpendapat bahwa pohon tersebut mungkin merupakan tanaman yang disebut dalam teks-teks kuno, seperti Alkitab atau Balsam Yudea yang telah hilang.
Meskipun ekspektasi tentang aroma yang mungkin dihasilkan oleh tanaman tersebut tidak terpenuhi, analisis terhadap senyawa yang terdapat dalam getah dan bagian tanaman lainnya menunjukkan potensi obat yang cukup besar. Para peneliti menyimpulkan bahwa pohon tersebut kemungkinan merupakan sumber balsem obat yang dikenal sebagai tsori. Keberhasilan dalam pertumbuhan tanaman ini membuktikan bahwa benih dengan usia yang luar biasa seperti ini sangat langka. Kehadiran pohon ini tidak hanya memberikan wawasan ilmiah yang berharga tetapi juga menjadi saksi sejarah dari wilayah yang kaya akan keragaman tumbuhan.
