Keputihan kerap membuat perempuan merasa cemas, meskipun sebenarnya tidak semua keputihan menunjukkan masalah kesehatan. Dr. Gia Pratama, seorang Edukator Kesehatan Profesional dan Kepala Instalasi Gawat Darurat, menjelaskan bahwa kunci utamanya adalah menjaga keseimbangan pH area kewanitaan. Area kewanitaan sengaja dibuat asam agar bakteri sulit bertahan. Jika area tersebut sering dicuci dengan sabun basa, pH-nya bisa berubah dan meningkatkan risiko infeksi.
Menurut penjelasan Gia, keputihan ada yang normal dan ada yang memerlukan penanganan. Keputihan yang normal umumnya berwarna bening atau putih tanpa bau yang menyengat. Sementara keputihan yang tidak normal, biasanya disertai bau dan tekstur lendir yang lengket, sering disebabkan oleh jamur atau infeksi.
Tips untuk menjaga kesehatan area kewanitaan antara lain adalah menghindari penggunaan sabun biasa secara berlebihan, menggunakan produk khusus dengan pH sesuai jika diperlukan, dan memperhatikan tanda-tanda infeksi seperti perubahan bau dan tekstur cairan. Gia juga menekankan pentingnya mengenali penyebab keputihan untuk penanganan yang tepat.
Munculnya keputihan sangat dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga jumlah cairan vagina dapat bervariasi sepanjang siklus bulanan. Ini menunjukkan bahwa keputihan adalah hal yang normal dan sebagian besar tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika disertai dengan gejala infeksi.
