Andra menemukan semangat dari persahabatan dengan Fatir dan Reza, dua teman dekatnya di kamar asrama. Mereka sering bercanda dan merasa seperti keluarga sendiri. Meskipun awalnya tidak terlalu bersemangat, Andra akhirnya terkesan dengan fasilitas yang disediakan di SRMA 10. Lingkungan yang membuatnya lebih fokus dan guru yang menjelaskan secara detail membuatnya mudah untuk memahami pelajaran.
Selain fokus pada akademik, Andra juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibraka, PMR, dan judo. Ia juga menyukai pelajaran informatika dan bercita-cita menjadi atlet judo serta melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pertahanan (Unhan) seperti yang diinginkan oleh ibunya.
Meskipun hidup tanpa ayah, semangat Andra tetap membara untuk meraih cita-citanya. Ia mengikuti keinginan ibunya untuk bersekolah di Unhan agar bisa memberikan yang terbaik untuk ibunya. Semua ini menjadi cerita inspiratif dari perjalanan Andra di lingkungan asrama yang awalnya membosankan namun kemudian menjadi tempat yang memberikan semangat dan motivasi baginya.