Rumah bukan hanya sekadar tempat tinggal bagi masyarakat. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti lokasi, keamanan lingkungan, dan tentu saja harga. Beberapa kota di berbagai negara bahkan memiliki harga rumah yang sangat tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena harga rumah di kota-kota tersebut tidak sebanding dengan upah rata-rata pekerja, membuatnya menjadi properti yang sulit diakses.
Menurut studi yang dilakukan oleh Chapman University Center for Demographics and Policy pada Mei 2024, membeli rumah di wilayah metropolitan utama dapat menjadi tantangan tersendiri. Studi tersebut membandingkan harga rumah median dengan pendapatan median di 95 pasar perumahan pada kuartal ketiga tahun 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa 12 pasar diklasifikasikan sebagai “sangat tidak terjangkau” dan tidak ada satu pun yang dianggap “terjangkau” berdasarkan rasio harga terhadap pendapatan.
Hong Kong menjadi kota dengan harga rumah paling mahal di dunia, dengan harga rumah median yang lebih dari 14 kali lipat pendapatan tahunan rata-rata pekerja di kota tersebut. Diikuti oleh Sydney, San Jose, Vancouver, Los Angeles, Adelaide, Honolulu, San Francisco, Melbourne, dan San Diego sebagai kota-kota dengan harga rumah termahal dan rasio harga terhadap pendapatan yang tinggi menurut CNBC Make It.
