Jakarta, CNBC Indonesia – Pasien penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) terus meningkat. Kasus penyakit jantung menempati peringkat tertinggi kedua penyebab kematian di Indonesia.
Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Adapun penumpukan plak lemak pada arteri atau aterosklerosis dapat merusak pembuluh darah dan organ jantung. Plak yang berlebihan ini dapat menyumbat atau mempersempit pembuluh darah, menyebabkan serangan jantung, nyeri dada atau angina, dan stroke. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit arteri koroner dalam dunia medis.
Nutritionist RS Pusat Otak Nasional, Zulaikhah Atyas Permatasari mengatakan bahwa gaya hidup menjadi salah satu komponen penting manajemen faktor risiko kardiovaskuler.
“Sebenarnya, kunci untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan menerapkan diet tinggi serat, konsumsi lemak sehat, serta antioksidan. Hal ini disebut bisa membantu menurunkan risiko penyakit pada jantung,” kata Zulaikhah saat acara Talkshow Online ‘World Heart Day’ oleh RS PON Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan jantung lainnya Anda bisa rutin berolahraga, berhenti merokok, serta atur berat badan dan kurangi pemakaian garam. Ini juga bisa membantu menurunkan risiko peradangan, tekanan darah tinggi, serta kadar kolesterol tinggi.
Selain itu, konsumsi ikan paling tidak dua kali dalam seminggu. Serta cobalah menjalani diet mediterania yang didasarkan pada pola makan orang-orang Yunani dan Italia Selatan pada zaman dulu.
“Secara umum, diet ini menekankan pada konsumsi makanan utuh yang diproses seminimal mungkin, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, polong-polongan, ikan, dan minyak zaitun ekstra virgin. Metode diet tersebut yang menekankan pada makanan nabati yang utuh dan diproses secara minimal, serta lemak sehat,” paparnya.
(mkh/mkh)
Next Article
6 Ciri Gejala Jantung pada Pria, Apa Saja?
