Jakarta, CNBC Indonesia – Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa lantai keramik di dua masjid suci, yakni Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi Madinah, selalu sejuk meski panas terik matahari menyelimuti. Ternyata kedua masjid suci itu menggunakan bahan marmer jenis Thassos, menurut laporan Arab News.
Marmer Thassos adalah marmer paling putih dan langka di dunia. Seperti namanya, marmer ini berasal dari Pulau Thassos Yunani, yang terletak di Laut Aegen. Marmer Thassos digunakan untuk dinding, lantai, dan patung dari beberapa situs terbesar dalam sejarah, termasuk makam Makedonia kuno di Amphipolis (yang terbesar yang pernah ditemukan di Yunani) dan Hagia Sophia di Istanbul.
Marmer istimewa ini juga sering digunakan di vila-vila mewah dan dekorasi interior, meskipun harganya tidak murah. Marmer individu dapat berkisar antara US$ 250 (Rp 4 juta) dan US$ 400 (Rp 6,5 juta) per meter persegi, menurut pemasok marmer India RMS Marble.
Selama beberapa dekade, Arab Saudi telah mengimpor marmer dolomit unik untuk penggunaan eksklusif di Dua Masjid Suci guna menghindari suhu permukaan yang tidak aman, karena pengunjung masjid diharuskan masuk tanpa alas kaki.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Teknis, Operasional, dan Pemeliharaan pada Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, Eng. Fares Al-Saedi, mengatakan kepada Arab News bahwa marmer Thassos dicirikan oleh suhu dingin yang ekstrem, meskipun panas terik bisa mencapai 50-55 C di bulan-bulan musim panas.
“Pemeliharaan dilakukan 24/7 oleh lebih dari 40 insinyur dan teknisi. Setiap lempengan marmer memiliki ketebalan lima sentimeter, dan yang membuatnya menonjol adalah kemampuannya menyerap kelembapan melalui pori-pori halusnya di malam hari dan melepaskan kelembapan tersebut di siang hari. Menjadikannya lebih dingin pada suhu tinggi,” kata Al Saidi.
Studi tentang marmer di Masjidil Haram
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Internasional Construction and Building Materials pada tahun 2021, fitur termofisika marmer memantulkan dan menghilangkan panas insolasi matahari.
Studi ini menemukan bahwa marmer Thassos memiliki tingkat reflektansi matahari yang sangat tinggi dan tingkat konduktivitas termal yang tinggi dibandingkan dengan batu kapur, batu lain yang biasa digunakan dalam arsitektur Islam.
Secara kolektif, sifat-sifat ini telah terbukti mampu mempertahankan suhu permukaan yang sejuk bahkan selama periode musim panas.
PStudi lain yang dilakukan oleh tim gabungan Saudi-Mesir dan diterbitkan dalam Arabian Journal of Geosciences pada tahun 2018 menyebut marmer tersebut sebagai marmer pintar yang mampu menghilangkan panas dan mengaitkan tingkat kemurniannya yang tinggi dengan formasi kristal batu yang kaya akan dolomit.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)