Kasus perselisihan dan perebutan harta sudah terjadi sejak lama. Pada abad ke-17, Batavia (sekarang Jakarta) diguncang oleh kasus Cornelia van Nijenroode dan Johan Bitter.
Cornelia, seorang janda yang kaya, menikah dengan Bitter yang ternyata melakukan kekerasan dan pemerasan harta Cornelia setelah menikah. Cornelia berasal dari keluarga pejabat VOC. Ayahnya, Cornelis van Nijenroode, memberikan warisan besar padanya setelah meninggal.
Setelah menikah dengan Pieter Cnoll, Cornelia menjadi janda terkaya di Batavia setelah Cnoll meninggal pada usia muda. Banyak pria datang mendekatinya untuk memanfaatkan kekayaannya, termasuk John Bitter, seorang duda beranak lima dan ahli hukum yang tidak kaya.
Bitter berhasil membujuk Cornelia untuk menikah dengannya. Namun, setelah menikah, Bitter mengklaim semua harta Cornelia sebagai miliknya dan bahkan melakukan kekerasan terhadap Cornelia saat dia ingin membuat sertifikat harta atas namanya.
Cornelia akhirnya terusir dari rumahnya dan mengajukan gugatan cerai, namun pengadilan meminta mereka berbagi harta. Cornelia menolak dan mengajukan gugatan lagi, tetapi sebelum gugatan tersebut bisa ditindaklanjuti, dia meninggal dan seluruh harta miliknya jatuh ke tangan Bitter.
Kisah tragis Cornelia dan Bitter menjadi contoh kasus perselisihan harta yang terjadi pada masa itu.
