Home Gaya Hidup Turis di Bali Diminta Jangan Minum Kopi Luwak, Ada Apa?

Turis di Bali Diminta Jangan Minum Kopi Luwak, Ada Apa?

0

PETA Minta Wisatawan Hindari Konsumsi Kopi Luwak di Bali

People for the Ethical Treatment of Animals atau Kelompok Perlakuan Etis terhadap Satwa (PETA) mengeluarkan peringatan kepada wisatawan di Bali untuk tidak mengonsumsi kopi luwak. Peringatan ini dikeluarkan setelah tim penyelidik PETA merilis video proses produksi kopi luwak di Pulau Dewata yang dianggap kejam.

Dalam video tersebut, terlihat proses biji kopi luwak diambil dari kotoran musang luak alias luwak yang dikurung di kandang dengan kondisi yang menyedihkan. Wakil Presiden Senior PETA, Jason Baker, menyatakan bahwa sebagian besar kopi luwak berasal dari penangkaran luwak dengan kondisi kejam di peternakan, bukan dari musang liar seperti yang sering ditemui di Bali.

PETA menemukan bahwa luwak dikurung di kandang yang kotor dan banyak yang mengalami luka terbuka. Ini adalah temuan yang tidak pertama kalinya, karena pada tahun 2022, PETA juga menyelidiki kondisi penangkaran musang Asia yang diberi makan buah kopi untuk menghasilkan biji kopi luwak.

Jason Baker menegaskan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia dan negara lain yang memproduksi kopi luwak. Ia meminta wisatawan untuk menjauh dari kopi luwak dan menikmati jenis kopi lain yang tidak melibatkan penderitaan hewan dalam proses produksinya.

Kopi luwak, yang memiliki harga yang tinggi, dinilai memiliki rasa unik oleh para penggemar kopi. Namun, Baker menegaskan bahwa kekejaman yang dilakukan terhadap luwak tidak dapat dijustifikasi demi menikmati sebuah minuman.

Dengan demikian, PETA mendorong wisatawan untuk memilih alternatif kopi yang lebih etis dan berkelanjutan, daripada mendukung industri kopi luwak yang melibatkan penangkapan dan pemeliharaan hewan dengan kondisi kejam.

Source link

Exit mobile version