Gambar: RSUD Kab. Klungkung
Setiap tanggal 24 April diperingati sebagai Hari Sadar Bising Sedunia dengan harapan mengurangi jumlah penderita gangguan pendengaran.
Kebisingan adalah penyebab utama gangguan pendengaran di kalangan 466 juta orang di seluruh dunia. Generasi muda semakin rentan terhadap gangguan pendengaran akibat aktivitas rekreasi yang melibatkan musik.
Hari Kesadaran Kebisingan Internasional bertujuan untuk menekankan bahwa gangguan pendengaran akibat kebisingan bisa dicegah dengan menghindari paparan kebisingan.
Suara dengan intensitas di atas 85 dB secara terus-menerus dapat membahayakan pendengaran. Kebisingan juga meningkatkan risiko tinitus.
Tanda-tanda peringatan kehilangan pendengaran di antaranya telinga berdenging, sulit memahami bicara, dan telinga teredam. Gangguan pendengaran akibat kebisingan bersifat kumulatif sepanjang hidup.
Pencegahan gangguan pendengaran akibat kebisingan melalui langkah-langkah sederhana seperti batasi paparan kebisingan, periksa pendengaran secara berkala, dan ikuti rekomendasi audiolog.
Selalu gunakan pelindung pendengaran saat berada di lingkungan yang bising untuk melindungi pendengaran Anda dari kerusakan yang tidak perlu.
- Batasi paparan kebisingan.
- Periksa pendengaran secara berkala.
- Ikuti evaluasi lengkap yang direkomendasikan.
Gangguan pendengaran akibat kebisingan dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jaga kesehatan pendengaran Anda dan hindari paparan kebisingan yang berlebihan.
Semoga Anda semua memiliki pendengaran yang sehat seumur hidup!
Sumber: https://noiseawareness.org