Bali adalah salah satu destinasi wisata utama di Indonesia yang tidak hanya menawarkan pantai dan pura, tapi juga berbagai wisata edukasi yang menarik, termasuk kebun binatang. Bali Zoo dan Bali Safari Park adalah dua destinasi favorit untuk wisata satwa yang sering dianggap sama, meskipun sebenarnya memiliki konsep, kegiatan, dan koleksi satwa yang berbeda.
Nah, artikel Cova kali ini akan mengupas tuntas perbedaan keduanya agar wisatawan bisa memilih pengalaman terbaik sesuai keinginan mereka. Yuk, simak!
Apa Itu Bali Zoo dan Bali Safari Park?
Sebelum bahas perbedaan yang lebih mendetail, yuk, kenali dulu apa itu Bali Zoo dan Bali Safari Park. Bali Zoo adalah kebun binatang tradisional yang berada di Jalan Raya Singapadu, Gianyar, Bali. Tempat ini menampung sekitar 500 lebih hewan dari sekitar 70 spesies yang berasal dari dalam dan luar negeri. Kebun binatang ini mengusung konsep konservasi dengan kandang-kandang hewan yang dirancang menyerupai habitat alami mereka. Bali Zoo cocok bagi wisatawan yang ingin melihat satwa dari jarak dekat dengan berjalan kaki di dalam area kebun binatang seluas 12 hektar.
Bali Safari Park atau dikenal juga dengan Bali Safari & Marine Park, terletak di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Gianyar, Bali. Berbeda dengan Bali Zoo, Bali Safari adalah taman safari dengan konsep lebih alami di mana hewan dibiarkan berkeliaran dalam lingkungan yang menyerupai habitat aslinya. Di taman yang luasnya mencapai 40 hektar ini, terdapat sekitar 1000 lebih satwa dari 120 spesies berbeda, termasuk spesies langka dan dilindungi dari berbagai negara seperti Indonesia, Afrika, dan India. Bali Safari juga memungkinkan pengunjung untuk mengamati satwa melalui pengalaman safari di dalam mobil trem atau bus khusus.
Perbedaan Bali Zoo dan Bali Safari Park
Untuk membantumu memahami lebih jauh, berikut beberapa aspek yang membedakan Bali Zoo dan Bali Safari Park:
1. Jenis Pengalaman dan Kegiatan yang Ditawarkan
Bali Zoo
Bali Zoo menghadirkan pengalaman tradisional kebun binatang. Kamu bisa berjalan kaki untuk melihat dan berinteraksi dengan satwa. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di sini termasuk “Breakfast with Orangutans” di mana kamu bisa sarapan bersama orang utan, serta “Elephant Mud Fun” yang memungkinkanmu untuk bermain lumpur dengan gajah. Ada juga berbagai pertunjukan hewan seperti pertunjukan burung dan kuda poni yang disukai anak-anak, lho.
Bali Safari Park
Taman safari ini menawarkan pengalaman lebih interaktif dan alami. Kamu bisa mengikuti safari di dalam trem khusus yang membawamu berkeliling untuk melihat hewan-hewan dalam lingkungan yang lebih menyerupai habitat aslinya, seperti hutan dan padang rumput. Bali Safari juga menyediakan kegiatan unik seperti “Night Safari” di mana kamu bisa merasakan sensasi safari pada malam hari, “Breakfast with the Lions” di restoran Tsavo Lion yang menawarkan pengalaman makan bersama singa, dan “Elephant Back Safari” yang memungkinkanmu menunggangi gajah dengan didampingi oleh pawang profesional.
2. Lingkungan dan Konsep Tempat
Bali Zoo
Satwa ditempatkan di kandang dengan desain yang menyerupai habitat asli mereka, tapi tetap dengan penghalang fisik seperti kaca atau jeruji yang membatasi interaksi langsung. Lingkungan ini memberikan pengalaman kebun binatang tradisional di mana kamu bisa melihat satwa dari dekat namun dengan batasan tertentu.
Bali Safari Park
Satwa berada di area yang lebih terbuka dengan lanskap alami. Konsep Bali Safari lebih menyerupai pengalaman di alam liar, dan kamu bisa melihat satwa dari dalam kendaraan tanpa penghalang kandang. Lingkungan yang terbuka ini dirancang agar hewan lebih bebas bergerak dan kamu bisa melihat mereka dengan lebih dekat melalui jendela kendaraan safari.
3. Luas Area dan Kapasitas Pengunjung
Bali Zoo
Bali Zoo memiliki luas sekitar 12 hektar, yang lebih kecil dibandingkan Bali Safari. Luas yang lebih terbatas ini membuat Bali Zoo lebih mudah dijelajahi dengan berjalan kaki, cocok untuk kamu yang ingin menikmati pengalaman melihat satwa dalam waktu yang relatif singkat.
Bali Safari Park
Bali Safari Park jauh lebih besar dengan luas 40 hektar. Dengan area yang luas ini, Bali Safari mampu menampung lebih banyak pengunjung dan menawarkan pengalaman yang lebih beragam dengan berbagai zona dan habitat yang berbeda-beda.
4. Koleksi Satwa
Bali Zoo
Bali Zoo memiliki koleksi lebih dari 500 satwa dari sekitar 70 spesies yang meliputi mamalia, reptil, dan burung tropis. Beberapa satwa yang menarik di sini termasuk orang utan, harimau Sumatera, burung cendrawasih, dan kuda poni.
Bali Safari Park
Bali Safari Park memiliki koleksi yang jauh lebih banyak dengan lebih dari 1000 satwa dari 120 spesies. Koleksi satwa di Bali Safari termasuk hewan-hewan eksotis seperti gajah Sumatera, komodo, badak, dan singa yang berasal dari Afrika. Satwa di sini lebih bervariasi karena menggabungkan spesies dari Indonesia, India, dan Afrika, yang jarang ditemui di kebun binatang lainnya di Indonesia.
5. Fasilitas Pendukung
Bali Zoo
Bali Zoo menyediakan fasilitas dasar seperti restoran, toko souvenir, dan area bermain air untuk anak-anak yang disebut “Bali Jungle Splash Waterplay.” Fasilitas ini sudah termasuk dalam tiket masuk, namun terdapat biaya tambahan untuk penyewaan cabana, handuk, atau loker.
Bali Safari Park
Bali Safari Park menawarkan fasilitas yang lebih lengkap dengan zona bermain anak yang dikenal sebagai “FunZone,” restoran Tsavo Lion untuk bersantap dengan pemandangan langsung ke area singa, serta berbagai fasilitas tambahan seperti tempat parkir yang lebih luas, area istirahat, dan zona edukasi satwa.
6. Harga Tiket Masuk
Bali Zoo
Harga tiket untuk wisatawan domestik berkisar antara Rp75.000 hingga Rp125.000, sedangkan untuk wisatawan asing dimulai dari Rp355.500. Bali Zoo menawarkan harga yang lebih ekonomis bagi wisatawan yang mencari pengalaman kebun binatang yang nyaman dan edukatif.
Bali Safari Park
Tiket masuk untuk Bali Safari relatif lebih tinggi, mulai dari Rp175.000 hingga Rp680.000 untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan asing berkisar dari Rp650.000 hingga Rp2.100.000, tergantung pada paket yang dipilih. Bali Safari memiliki paket yang bervariasi seperti “Jungle Hopper” dan “Night Safari,” sehingga harga tiket bisa menyesuaikan dengan kegiatan yang ingin dinikmati.
7. Jam Operasional
Baik Bali Zoo maupun Bali Safari Park buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WITA, memberikan fleksibilitas waktu bagimu untuk merencanakan kunjungan sesuai dengan jadwal pribadi.
8. Wisata Edukasi
Kedua destinasi ini juga menawarkan wisata edukasi yang menarik. Di Bali Zoo, kamu bisa mempelajari perilaku gajah dalam aktivitas “Elephant Mud Fun,” di mana kamu diajak untuk bermain lumpur bersama gajah dan belajar lebih jauh mengenai kehidupan hewan ini. Sementara itu, di Bali Safari, kamu bisa ikut dalam “Elephant Back Safari” dan mendapatkan pengetahuan mengenai spesies gajah Sumatera serta upaya konservasi mereka di alam liar.
Jadi, Bali Zoo dan Bali Safari Park masing-masing memiliki daya tarik yang berbeda. Bali Zoo menawarkan suasana kebun binatang tradisional yang nyaman untuk berjalan kaki dan mengamati hewan dengan jarak yang lebih dekat, sementara Bali Safari Park memberikan pengalaman safari di alam terbuka yang lebih imersif dengan berbagai kegiatan menarik seperti safari malam dan berinteraksi dengan hewan dari kendaraan khusus.
Dengan perbedaan lokasi, ukuran, jenis hewan, serta variasi harga tiket dan fasilitas, Bali Zoo dan Bali Safari adalah pilihan yang menarik bagi para wisatawan dengan preferensi yang berbeda. Kalau ingin merasakan pengalaman kebun binatang konvensional, Bali Zoo adalah pilihan yang tepat. Namun, untuk pengalaman safari yang lebih seru dan menantang, Bali Safari Park bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.
Untuk mencari penginapan terbaik di Bali setelah kunjungan ke Bali Zoo atau Bali Safari Park, jelajahi berbagai pilihan akomodasi yang tersedia dan temukan yang paling sesuai dengan kebutuhan liburanmu. Have a fun day!