Babak kedua dimulai dengan perubahan taktis dari pelatih Bodo/Glimt, Kjetil Knutsen, yang memasukkan Daniel Bassi untuk memperkuat lini depan tim. Keputusan tersebut terbukti efektif ketika tim tamu diberikan penalti setelah wasit VAR menilai adanya pelanggaran di dalam kotak penalti yang dilakukan oleh Mbodji.
Sayangnya, peluang emas tersebut terbuang sia-sia saat pemain Hogh yang bertugas sebagai eksekutor gagal memanfaatkannya karena tendangannya berhasil ditepis oleh kiper Stanek, menjaga kedudukan tetap 1-0 untuk Slavia.
Penalti yang gagal justru memberi dorongan semangat bagi Slavia Praha untuk terus menyerang. Pada menit ke-74, Provod memberikan umpan silang brilian yang disambut oleh Mbodji dengan voli keras yang tak mampu dihalau kiper, membuat Skavia unggul 2-0 berkat brace dari sang bek.
Meskipun tertinggal dua gol, Bodo/Glimt tetap menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Hanya empat menit setelah gol kedua Slavia, Bassi memanfaatkan situasi kacau di kotak penalti lawan untuk memperkecil kedudukan menjadi 2-1, memberi harapan bagi tim tamu.
Drama mencapai puncaknya pada menit ke-90 ketika Sondre Brunstad Fet mencetak gol dari luar kotak penalti, membuat kedudukan menjadi imbang 2-2 dan memicu euforia dari tim Bodo/Glimt.
Slavia Praha masih punya kesempatan untuk menang pada masa injury time, namun penampilan gemilang kiper Nikita Haikin mencegahnya. Akhirnya, pertandingan berakhir dengan skor 2-2 yang sangat dramatis dan kedua tim harus puas dengan satu angka.
