Home Berita Menaklukkan BISNIS HARAM: Penyebaran Berita Bohong (Bagian 4)

Menaklukkan BISNIS HARAM: Penyebaran Berita Bohong (Bagian 4)

0

Dalam keseharian, gadget seringkali lebih diperhatikan daripada hal-hal yang bersifat spiritual. Ironisnya, dari perangkat kecil itu timbul industri gelap yang menjual kebohongan dan menanamkan kebencian. Mulai dari jasa buzzer, akun bayaran, hingga media sosial yang sibuk menyebarkan fitnah dan hoaks. Semuanya dilakukan demi uang atau keuntungan. Kebenaran diperdagangkan dengan kepentingan yang sesaat, menimbulkan dampak sosial, spiritual, dan filosofis yang merugikan.

Dalam agama, ditegaskan bahwa tidak boleh mengikuti atau menyebarkan informasi tanpa pengetahuan yang benar. Menjual berita tanpa kebenarannya bukan hanya bodoh, namun juga memiliki dosa kolektif. Kebohongan yang disusun selangkah demi selangkah untuk keuntungan pihak tertentu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah. Kemudian, hoaks akan merusak kepercayaan masyarakat, memecah belah solidaritas, dan membuat generasi kehilangan jati diri.

Untuk mengatasi masalah ini, perlu meningkatkan kesadaran spiritual, memberikan edukasi tentang etika digital Islami, menciptakan sanksi moral, dan kembali ke budaya silaturahim. Setiap individu harus memilih kebenaran meski tak menguntungkan, memilih diam jika tidak ada kebaikan, dan mencari klarifikasi saat ragu. Dengan demikian, bisnis kebohongan akan mati dengan sendirinya dan masyarakat dapat mendapatkan keberkahannya. Berikan warisan pada generasi mendatang bukan kebencian, namun hati yang terlatih untuk selalu berkata jujur. Karena kebenaran adalah cermin dari sebuah bangsa yang terhormat.

Source link

Exit mobile version