Home Olahraga Nostalgia: Luka Modric dan Transfer Kontroversial di La Liga

Nostalgia: Luka Modric dan Transfer Kontroversial di La Liga

0

Pertandingan Liga Champions memasuki fase semifinal dan Real Madrid harus menghadapi Borussia Dortmund. Di leg pertama, Madrid kalah 1-4 dengan Modric tampil tidak maksimal sebagai gelandang serang. Namun, situasi berubah di leg kedua ketika ia ditempatkan lebih dalam, mendampingi Xabi Alonso di lini tengah.
Modric berhasil mengatur tempo permainan, mendikte jalannya pertandingan, dan mencatatkan 70 umpan—lebih dari dua kali lipat dari pertandingan sebelumnya. Hasilnya, Madrid memenangkan pertandingan 2-0 dan hampir membuat remontada. Penonton di Bernabeu bisa melihat kualitas sejati dari Luka Modric—seorang pengatur permainan, bukan hanya seorang pencetak gol.
Musim berikutnya, dengan datangnya Carlo Ancelotti, Ozil dan Kaka pergi, dan Real Madrid mulai membentuk trio emas: Modric, Kroos, dan Casemiro. Dengan formasi 4-3-3 yang fleksibel, Modric mendapatkan kebebasan untuk mengendalikan jalannya permainan. Ia bukan hanya seorang No.10, tetapi juga otak dari permainan, mirip dengan peran Xavi dan Iniesta bagi Barcelona.

Source link

Exit mobile version