Tragedi tragis kembali mengguncang dunia pendidikan di Kota Makassar dengan kasus seorang siswa SD yang meninggal dunia akibat diduga menjadi korban pengeroyokan. Korban, Muhammad Raja Afnan, siswa kelas 6 SD Maccini I/1, meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Faisal selama lima hari. Peristiwa ini membuka fakta perundungan yang masih marak di lingkungan sekolah, menegaskan bahwa keamanan anak-anak di ruang belajar masih belum sepenuhnya terjamin.
Desma, bibi korban, mengungkapkan bahwa keponakannya mengaku dikeroyok di depan sekolah satu minggu sebelum meninggal. Pengeroyokan ini diduga dilakukan oleh dua siswa SD dan seorang siswa SMP. Desma menyatakan bahwa korban terlibat dalam perkelahian sebelumnya dengan salah satu pelaku, bahkan orang tua pelaku juga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Kejadian terjadi setelah korban menyelesaikan ujian di sekolah.
Dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini semakin memperlihatkan betapa seriusnya masalah perundungan atau bullying di lingkungan sekolah. Memastikan keamanan anak-anak dan lingkungan belajar yang kondusif harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak terkait. Kasus seperti ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
