MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Pengamat politik sekaligus Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah, menilai elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), memiliki keunggulan yang sulit dikejar berdasarkan berbagai hasil lembaga survei.
“Data yang saya lihat selisih (elektabilitas) mereka sangat tebal dibandingkan kompetitor. Dalam rentang waktu yang sisa sebulan, pengalaman saya, dengan selisih lebih dari 20 persen itu sangat sulit terkejar,” kata Asratillah dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).
Asratillah menjelaskan ada dua faktor utama yang membuat pasangan yang mengusung jargon Sulsel Maju dan Berkarakter tersebut sulit terkejar. Faktor pertama adalah ketokohan kedua kandidat.
“Saya maksudkan di sini dari kapasitas dan rekam jejak pribadi dari Andi Sudirman dan Fatmawati. Pak Andi Sudirman pernah menjabat sebagai gubernur dan bagaimana ketika berposisi sebagai incumbent di pilkada yang punya peluang besar secara statistik untuk memenangkan pertarungan. Kemudian Bu Fatmawati juga punya pengalaman tanding dan berpolitik yang cukup panjang,” jelasnya.
Faktor kedua, lanjutnya, adalah dukungan partai politik yang solid di belakang pasangan Andalan Hati. Diketahui, ada 10 partai yang menjadi pengusung maupun pendukung, yakni NasDem, Golkar, Hanura, PAN, PKS, Gerindra, Demokrat, Gelora, PSI, dan Perindo.
“Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di kubu Andalan Hati berkontribusi untuk meningkatkan peluang elektoral pasangan Andalan Hati. Apalagi, citra Prabowo Subianto sebagai pemenang pilpres sangat melekat di pasangan Andalan Hati,” terangnya.
Asratillah juga menyebut bahwa meski ada indikasi serangan kampanye hitam alias black campaign terhadap pasangan Andalan Hati, hal tersebut tidak akan signifikan memengaruhi elektabilitas mereka.
“Saya melihat, black campaign yang ditujukan ke Andalan Hati yang jika dibandingkan dengan hasil-hasil survei ini tidak terlalu signifikan dalam memengaruhi elektabilitas pasangan Andalan Hati,” ungkapnya.
Diketahui, Survei Citra Publik Indonesia (CPI)-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memotret elektabilitas Andalan Hati 61,4% unggul atas paslon nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (Danny-Azhar) yang hanya 12,9%. Adapun pemilih yang belum menentukan pilihan atau swing voters 25,7 persen.
“Memang banar bahwa survei yang kami lakukan menunjukkan hasil Andalan Hati itu unggul dibandingkan dengan Danny-Azhar. Angkanya 61,4% versus 12,9%,” ujar Direktur CPI-LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).
Temuan ini berdasarkan survei yang dilaksanakan CPI-LSI Denny JA pada 3-8 Oktober 2024. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error sebanyak 3,54%. Pengambilan data menggunakan wawancara tatap muka sebanyak 800 responden.
“Kalau dilihat dari berbagai indikator, segmen gender, usia, agama, pendidikan, juga pendapatan, itu semuanya Andalan Hati unggul. Ini sekaligus menjawab beberapa pertanyaan pihak tertentu yang beredar dan menunjukkan data di mana Danny-Azhar unggul. Itu sepertinya ada oknum tertentu yang memang mengedit dan menggunakan nama kita. Itu bukan dari kami,” tegas Hanggoro. (*)