Thursday, September 19, 2024
HomeGaya HidupBatas Usia Pensiun Pekerja di China Naik Mulai Januari 2025

Batas Usia Pensiun Pekerja di China Naik Mulai Januari 2025




Jakarta, CNBC Indonesia – Badan legislatif tertinggi di China menyetujui usulan untuk menaikkan usia pensiun di Negeri Tirai Bambu. Hal ini disetujui untuk mempercepat perombakan Undang-undang (UU) guna mengatasi tekanan ekonomi akibat menyusutnya angkatan kerja.

Melansir dari Channel News Asia (CNA), ternyata saat ini usia pensiun di China tergolong sebagai yang terendah di dunia. Sejak 2021, harapan hidup di China dilaporkan menjadi 78 tahun dan diperkirakan bakal lebih dari 80 pada 2050 mendatang. Pada saat yang bersamaan, populasi pekerja yang dibutuhkan untuk mendukung para lanjut usia (lansia) justru menurun.

Secara rinci, usia pensiun bagi laki-laki akan dinaikkan dari 60 menjadi 63 tahun. Sementara itu, usia pensiun perempuan pekerja kantoran akan naik menjadi 58 dari 55 tahun dan 55 tahun dari 50 tahun untuk pekerja di sektor lapangan.

Perubahan usia pensiun ini akan berlaku mulai 1 Januari 2025 mendatang dan bakal diterapkan selama periode 15 tahun. Meningkatkan usia pensiun ini diklaim mampu mengurangi tekanan pada anggaran pensiun karena banyak provinsi di China yang mengalami defisit besar.

Namun, menunda pembayaran pensiun dan mengharuskan pekerja lansia untuk tetap bekerja lebih lama tidak disambut baik oleh semua warga China.

Menurut laporan Xinhua, banyak warga China yang mengaku khawatir atas ancaman banyaknya pencari kerja (job seeker) di tengah sedikitnya lowongan pekerjaan. Namun, peneliti senior di Pusat Studi Kebijakan di Victoria University Australia, Xiujian Peng mengatakan bahwa pemerintah dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan mengurangi dampak buruk penuaan penduduk dengan menaikkan usia pensiun.

“Pemerintah harus mengambil tindakan. Jika populasi terus menurun, penyusutan angkatan kerja akan semakin cepat yang nantinya berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi,” kata Xiujian.

Sementara itu ahli strategi senior ANZ untuk China, Xing Zhaopeng menyebut bahwa langkah tersebut tidak akan berdampak besar dalam jangka pendek, tetapi akan membantu menjaga pertumbuhan produktivitas yang stabil dalam jangka panjang.

(rns/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir Kosmetik Impor di Indonesia, Gara-Gara Regulasi?





Next Article



Fakta Baru: Nyaris 50% Kota di China Mulai Tenggelam



Source link

BERITA TERKAIT

berita populer