Home Politik Sesuai Keilmuan dan Pengalaman, Anwar Hafid Dinilai Paham Permak Kinerja Pemerintah Jadi...

Sesuai Keilmuan dan Pengalaman, Anwar Hafid Dinilai Paham Permak Kinerja Pemerintah Jadi Pro-Pakyat

0

Liputan6.com, Jakarta – Tokoh Pendidikan Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhammad Darma Halmi menilai calon Gubernur Sulteng, Anwar Hafid memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni dalam pemerintahan. Menurutnya, sosok pemimpin yang memahami seluk-beluk birokrasi dan mampu membuat kinerja pemerintah optimal melayani rakyat.

“Ke depan, beliau pasti paham kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dalam struktur pemerintahan,” ucap Darma Halmi, Selasa (10/9/2024).

Pernyataan Darma Halmi ini merujuk kepads gelar doktor ilmu pemerintahan yang didapat Anwar Hafid. Puncak akademis ia dapatkan sesuai dengan apa yang dikerjakannya saat ini.

Capaian akademisnya mencerminkan kapasitas dan kemampuannya dalam memimpin pemerintahan. Kemudian, pengalaman panjang Anwar Hafid dalam birokrasi menjadi modal kuat dalam memimpin Sulteng ke arah yang lebih baik.

Dari cagub yang ada, hanya Anwar Hafid yang memiliki rekam jejak lengkap dari bawah hingga menjabat beragam posisi strategis di ranah nasional. Anwar paham kerja pemerintah dari konsep hingga secara teknis.

“Basic beliau memang pemerintahan, beliau memulainya dari Kepala Desa, hingga tembus ke DPR RI,” tegas Darma Halmi.

Sebagaimana diketahui, Anwar Hafid telah mendedikasikan hidupnya untuk melayani masyarakat selama lebih dari tiga dekade, dimulai dari peran di tingkat pemerintahan terkecil sebagai Kepala Desa di Rantebala pada tahun 1992. Selama tujuh tahun menjabat sebagai Kepala Desa, Anwar Hafid menunjukkan kinerja yang memuaskan, membuatnya didukung menjadi Camat di Towuti pada tahun 2000, dan kemudian Camat di Nuha pada 2003.

Kariernya yang gemilang terus berlanjut ketika dipercaya sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Luwu Timur pada 2005. Kepemimpinannya yang efektif dan visinya yang progresif membuat Anwar Hafid dipercaya rakyat untuk memimpin Kabupaten Morowali selama dua periode, mulai dari Desember 2007 hingga 2018.

 

Source link

Exit mobile version