Sumber : Health Indian
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif adalah radikal bebas, senyawa ini terbentuk di dalam tubuh dan dipicu oleh bermacam-macam faktor. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas mulai dari kerusakan sel atau jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif, hingga kanker. Oleh karena itu tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa radikal bebas tersebut.Â
Antioksidan banyak ditemukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran. Setiap dari kita memiliki antioksidan dan radikal bebas yang ada di dalam tubuh setiap saat. Beberapa antioksidan diproduksi oleh tubuh itu sendiri, di samping itu zat ini juga bisa didapatkan dari makanan. Tubuh kita juga menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan dari reaksi seluler. Misalnya, hati memproduksi dan menggunakan radikal bebas untuk mendetoksifikasi tubuh, sementara sel darah putih mengirim radikal bebas untuk menghancurkan bakteri, virus dan sel yang rusak. Konsumsi makanan tinggi antioksidan merupakan cara alami untuk memenuhi asupan antioksidan bagi tubuh. Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit. Tubuh secara alami akan menghasilkan radikal bebas sebagai zat limbah dari metabolisme.
Sumber : Kemkes
Peningkatan konsumsi antioksidan alami yang terdapat dalam buah, sayur, bunga, dan bagian-bagaian lain dari tumbuhan dapat menghindari penyakit-penyakit degeneratif. Kandungan mikronutrien pada buah, sayur-sayuran dan tanaman lain seperti vitamin A, C, E, asam folat, antosianin, senyawa fenol dan flavonoid dapat dijadikan pengganti konsumsi antioksidan sintetis. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh kandungan senyawa fenol, karotenoid dan vitamin C pada buah Nectarine, Peach dan Plum Cultivars dapat dipergunakan sebagai antioksidan alami.
Â
Jenis Antioksidan dan Ragam Makanan Tinggi Antioksidan
1. Flavonoid
Flavonoid adalah sekelompok zat kimiawi yang banyak ditemukan pada buah, sayur, serta akar tumbuhan. Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan mengurangi peradangan. Beberapa studi menyebutkan bahwa asupan makanan tinggi antioksidan yang mengandung flavonoid dapat mencegah penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efeknya secara klinis pada manusia. Flavonoid banyak terdapat pada minuman atau makanan tinggi antioksidan, seperti teh, coklat hitam, kacang kedelai, serta buah dan sayuran, termasuk apel, jeruk, mangga, asam jawa, jambu, sirsak, bayam, dan brokoli.
2. Antosianin
Antosianin merupakan zat warna yang yang memberikan warna merah, ungu, oranye, hijau, dan biru pada tumbuhan. Zat ini termasuk dalam golongan antioksidan flavonoid. Antosianin diyakini dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, kanker, diabetes, gangguan metabolisme, serta membantu melawan infeksi. Senyawa ini juga dinilai baik untuk memelihara kesehatan otak, saraf, dan mata. Beberapa jenis makanan tinggi antioksidan yang mengandung antosianin antara lain tomat, anggur, delima, ketan hitam, kacang merah, paprika, dan buah beri.
3. Beta Karoten
Sifat antioksidan pada beta-karoten baik untuk memelihara kesehatan mata, kulit, dan organ reproduksi, serta menjaga daya tahan tubuh agar kuat melawan infeksi. Di dalam tubuh, beta-karoten akan diolah menjadi vitamin A.
Sebagian besar antioksidan beta-karoten dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang berwarna merah, jingga, atau kuning, seperti wortel, ubi, labu, tomat, buah bit, buah kawista, semangka, paprika, dan cabai.
4. Likopen
Sebagian orang mungkin mengonsumsi suplemen yang mengandung likopen untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Padahal, likopen dapat diperoleh dengan mudah dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang berwarna cerah, seperti tomat, semangka, jeruk bali, jambu merah, dan pepaya. Antioksidan likopen memiliki beberapa khasiat yang dipercaya baik untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit kanker tertentu, melindungi kulit dari kerusakan, menjaga fungsi otak dan kesehatan mata, serta memperkuat tulang.
5. Polifenol
Polifenol dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, stroke dan kanker, menjaga kesehatan sistem pencernaan, serta memelihara fungsi otak. Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat tersebut dengan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan polifenol, seperti teh, kopi, cokelat hitam, anggur, buah beri, brokoli, wortel, bayam, kacang kedelai, kecambah, kayu manis, cengkih, jahe, lada hitam, dan jinten.
Sumber :
1. Jenis dan Manfaat antioksidan, Ditjen, Kemenkes RI, 2022
2. Kimia Terapan, Bahan Ajar, Universitas Udayana, 2016