Sobat pasti sudah paham bahaya jika mesin mobil kekurangan oli. Namun, bagaimana jika sebaliknya, terlalu banyak oli dimasukkan ke dalam mesin?
Tidak sedikit orang yang bingung dengan seberapa banyak oli yang seharusnya diisi ke dalam mesin berdasarkan tanda yang tertera pada dipstick. Kesalahan sering terjadi dalam hal pengisian oli berlebihan.
Memasukkan terlalu banyak oli ke dalam mesin mobil dapat menimbulkan beberapa akibat. Salah satunya adalah risiko terjadinya busa pada oli yang dapat menyebabkan kerusakan mesin karena crankshaft dapat berinteraksi dengan oli berlebihan.
Beberapa akibat lain dari pengisian oli berlebihan antara lain:
1. Oli Mesin Berbusa: Tingkat oli yang terlalu tinggi dalam reservoir oli akan membuat crankshaft berputar dalam oli, sehingga oli menjadi berbusa. Oli mesin yang berbusa bisa membahayakan kesehatan mesin karena dapat mendorong gelembung udara melalui sistem mesin.
2. Oli Terbakar: Jika oli terlalu banyak, tekanan dalam bak mesin akan meningkat sehingga oli akan terdorong ke ruang bakar. Hal ini bisa menyebabkan munculnya asap biru dari knalpot.
3. Busi Kotor: Oli yang masuk ke ruang bakar dapat membuat lapisan oli menempel pada busi, sehingga busi akan menjadi kotor dan mengakibatkan gagalnya mesin melakukan pembakaran.
4. Seal dan Gasket Rusak: Pengisian oli berlebihan akan meningkatkan tekanan pada bak mesin, yang dapat menyebabkan kerusakan pada gasket atau seal. Jadi, jika terjadi kebocoran oli yang lebih dari biasanya, bisa jadi disebabkan oleh pengisian oli yang berlebihan.
Jadi, penting untuk memastikan bahwa jumlah oli yang dimasukkan ke dalam mesin mobil sesuai dengan yang dianjurkan agar menghindari risiko kerusakan dan masalah lainnya pada mesin mobil.