Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat sedang berada dalam sesi wawancara untuk lowongan kerja. Hal-hal ini dianggap tidak efektif dan bisa menurunkan nilai Anda di mata pewawancara. Seorang mantan perekrut di Google dan CEO perusahaan FairComp, Nolan Church, mengidentifikasi tiga kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan oleh para pencari kerja.
Kalimat pertama yang sebaiknya dihindari adalah “Saya Pekerja Keras” atau “Saya Perfeksionis”. Ketika ditanya tentang apa yang bisa Anda tingkatkan, mengatakan hal seperti “Saya bekerja terlalu keras” atau “Saya seorang perfeksionis” sebenarnya bisa merugikan Anda. Hal ini akan membuat pewawancara merasa Anda tidak jujur atau tidak bersedia untuk belajar dan berkembang. Sebaiknya, berikan contoh kesalahan yang pernah Anda buat, apa yang telah Anda pelajari, dan bagaimana Anda akan memperbaikinya di masa depan.
Kalimat berikutnya yang sebaiknya dihindari adalah “Masalah Ada di Pekerjaan Saya yang Lama”. Hindari mengungkapkan hal negatif tentang orang-orang yang pernah Anda bekerja sama di masa lalu, termasuk mantan kolega, manajer, atau perusahaan. Menyalahkan orang lain hanya akan membuat Anda terlihat tidak bertanggung jawab. Penting untuk memiliki kesadaran diri dan mengakui kesalahan serta siap untuk belajar dan tumbuh.
Kalimat terakhir yang sebaiknya dihindari adalah “Aku tidak tahu”. Mengatakan bahwa Anda tidak tahu bisa memberikan kesan bahwa Anda tidak proaktif atau tidak siap menyelesaikan masalah. Sebagai gantinya, tunjukkan bahwa Anda ingin belajar dan berkembang dengan menyatakan bahwa meskipun belum tahu, Anda siap untuk mencari tahu dan menemukan solusi.
Dalam wawancara kerja, penting untuk memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang mau belajar, bertanggung jawab, dan proaktif dalam menyelesaikan masalah. Hindari kalimat-kalimat di atas dan gantilah dengan jawaban yang lebih positif dan membuktikan kemampuan Anda untuk berkembang dan berkontribusi di tempat kerja.