JAKARTA, RAKYATSULSEL – Menjelang puncak arus balik mudik lebaran yang diperkirakan jatuh pada tanggal 14-15 April 2024, Fary Francis memberikan peringatan agar kesiap-siagaan aparatur tetap tinggi.
Fary juga menghimbau para pemudik untuk melakukan persiapan dengan baik tidak hanya pada kendaraan tetapi juga memperhatikan kondisi fisik. Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.
“Pemerintah dalam kolaborasi antar instansi serta pemerintah daerah dan swasta telah menyediakan banyak tempat peristirahatan. Jangan berkendara dalam keadaan ngantuk atau kelelahan, ada banyak tempat istirahat yang disediakan. Patuhi rambu lalu lintas danutamakan keselamatan. Pemudik yang menggunakan motor dapat memeriksa prediksi cuaca sepanjang jalan sebelum berangkat melalui aplikasi yang disediakan oleh BMKG, agar persiapannya lebih baik,” ujar Ketua Komisi V DPR RI periode 2014-2019.
Sebagai orang yang pernah membidangi persoalan transportasi saat menjadi ketua komisi infrastruktur di DPR RI, ia meminta Kementerian Perhubungan untuk memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan penyeberangan lain di seputar pulau Jawa dan Sumatra untuk melayani arus balik dan mengurai potensi penumpukan di Merak – Bakaheuni yang sudah menjadi persoalan klasik.
“Jika kita dapat mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan lain untuk mengangkut penyeberangan Jawa-Sumatra dengan model roro, itu dapat mengurai masalah penumpukan yang selama ini terjadi, sekaligus lebih efisien dari segi biaya. Ini juga dapat menjadi model angkutan logistik nasional yang saat ini terlalu mahal karena berfokus pada angkutan darat,” ujar Fary.
Lebih lanjut, Fary juga mengajak Pemerintah untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan pada pelayanan mudik yang menyenangkan bagi masyarakat.
Ia melihat pemindahan sebanyak 193,6 juta orang dalam tempo 2-4 hari seperti saat ini menjadi masalah serius, tantangan dalam pelayanan masyarakat yang tinggi. Oleh karena itu, ia menyarankan adanya kelembagaan yang tetap terkoordinasi antar instansi untuk menjadi lebih responsif, efisien, dan memudahkan perbaikan yang berkelanjutan agar dapat diukur dengan baik. (Fajar)