Home Berita PLN Energi Primer Indonesia bersiap untuk gasifikasi pembangkit cluster Sulawesi-Maluku

PLN Energi Primer Indonesia bersiap untuk gasifikasi pembangkit cluster Sulawesi-Maluku

0

PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) membuktikan komitmennya dalam mendukung pencapaian Net Zero Emissions (NZE) melalui program gasifikasi pembangkit. Kali ini, kerja sama dilakukan dalam pengembangan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Sulawesi dan Maluku.

Sinergi ini diwujudkan melalui penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) antara PLN EPI dengan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama (AGPIU), PT Suasa Benua Sukses (SBS), dan PT KPM Oil & Gas (KPMOG) di Kantor Pusat PLN. Hal ini merupakan lanjutan komitmen serupa yang sebelumnya dilakukan untuk wilayah Nias dan Nusa Tenggara.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis untuk menekan emisi karbon menuju NZE di sektor kelistrikan adalah melalui program gasifikasi pembangkit. Program ini tidak hanya membantu menurunkan emisi karbon tetapi juga mengurangi biaya bahan bakar dan ketergantungan pada impor minyak mentah atau solar.

Darmawan menambahkan bahwa PLN memiliki strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) di mana 75% sumber listrik berasal dari energi terbarukan dan 25% dari pembangkit gas. Oleh karena itu, peran gas sangat penting dalam transisi energi ini.

Dengan kerja sama ini, PLN memperkuat kolaborasi strategis dengan pihak penyedia infrastruktur gas untuk memastikan pasokan gas bagi pembangkit guna menjaga pasokan listrik yang handal.

Direktur Legal & Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyatakan bahwa penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan energi primer di Indonesia. Semua pihak harus berkolaborasi untuk memastikan kelancaran program ini.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan bahwa PLN EPI bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan energi primer dengan menyederhanakan proses pengadaan, menyediakan pasokan energi primer, dan membangun rantai pasokan yang kuat. Ini juga termasuk dalam rangka mendukung NZE dan strategi ARED yang telah diputuskan oleh PLN group.

Selain itu, keberadaan jaringan gas pipa dan terminal LNG yang saat ini dominan di wilayah barat Indonesia, membutuhkan adanya pengembangan infrastruktur midstream LNG di wilayah Sulawesi dan Maluku.

Konsorsium AGP-SBS-KPMOG ditunjuk sebagai mitra untuk pengembangan regasifikasi di 7 lokasi di wilayah Sulawesi dan Maluku dengan kapasitas total mencapai 1.510 megawatt (MW).

CEO AG&P LNG dan Komisaris AGPIU, Karthik Sathyamoorthy, mengucapkan apresiasi atas kolaborasi dengan PLN EPI. Mereka berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur midstream LNG di Indonesia melalui kerja sama jangka panjang.

Proyek pengembangan infrastruktur midstream LNG dengan skema kluster ini menjadi perhatian industri LNG dunia karena kompleksitasnya, terutama dalam hal lokasi dan rantai pasok yang menjadi kesatuan. Proyek ini juga menjadi dorongan dalam upaya dekarbonisasi PLN Group.

Karthik menegaskan bahwa solusi yang mereka tawarkan akan membuka potensi pengembangan lain di cluster Sulawesi-Maluku dan membantu PLN dalam mencapai dekarbonisasi sektor pembangkit listrik. Mereka optimis untuk melaksanakan proyek ini sesuai tenggat waktu yang ditetapkan.

Source link

Exit mobile version