Sunday, October 6, 2024
HomeGaya HidupDiet Puasa Intermiten Jadi Sorotan, Studi Terbaru Picu Debat Panas

Diet Puasa Intermiten Jadi Sorotan, Studi Terbaru Picu Debat Panas

Intermittent Fasting atau puasa intermiten merupakan salah satu metode diet yang sedang populer saat ini. Metode ini melibatkan pengaturan jendela makan menjadi hanya 8 jam dalam sehari atau bahkan hanya 3 jam. Metode lainnya melibatkan berpuasa selama 2 atau 3 hari dalam seminggu. Meskipun dianggap efektif dalam menurunkan berat badan, pertanyaannya adalah apakah metode diet ini sehat bagi orang yang melakukannya.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pembatasan waktu makan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Penelitian ini melibatkan hewan dan manusia, dan hasilnya menunjukkan bahwa pembatasan asupan kalori per hari dapat memperpanjang usia, menurunkan tekanan darah, dan membantu penurunan berat badan. Namun, beberapa penelitian ini diragukan karena dilakukan pada hewan dan manusia dalam durasi yang relatif singkat, yakni hanya beberapa bulan.

Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada April 2022 melibatkan 139 orang dewasa di China yang melakukan Intermittent Fasting selama 1 tahun. Hasilnya tidak menunjukkan adanya manfaat dari pembatasan kalori untuk menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatan jantung.

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan minggu ini memicu kontroversi dan kritik dari para ahli terkait pola diet ini. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa makan dalam jendela waktu 8 jam atau kurang terkait dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 91% jika dibandingkan dengan makan selama 12 hingga 16 jam.

Para ahli mengungkapkan kejutan mereka atas temuan ini dan menekankan perlunya pendekatan yang lebih hati-hati dan personal terhadap rekomendasi diet. Mereka juga menyoroti bahwa penelitian ini menganalisis data 20.000 orang dan menemukan hubungan antara jendela makan delapan jam dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular, namun belum bisa menentukan apakah pola makan ini merupakan penyebab kematian.

Banyak ahli menyatakan keprihatinannya terhadap penelitian ini, dengan beberapa menyebut bahwa data dan hasilnya tidak konsisten. Oleh karena itu, kesimpulan akhir mengenai kebaikan dan keamanan puasa intermiten masih menjadi perdebatan di kalangan ahli.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer