Ketua Partai Demokrat Kota Makassar, Ady Rasyid Ali, menyatakan bahwa penurunan perolehan kursi partai disebabkan oleh badai besar politik. Jumlah kursi Demokrat di Makassar turun dari enam menjadi tiga dalam Pemilu terakhir. Ady mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu sebelumnya karena adanya dugaan politik uang yang cukup signifikan.
Menurut Ady, praktik politik uang ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas wakil rakyat yang terpilih. Dia menyebut bahwa dalam Pemilu kali ini, pemilih lebih cenderung memilih berdasarkan jumlah uang yang dihabiskan oleh calon. Hal ini membuat Pemilu tidak lagi menjadi investasi sosial, tetapi lebih ke arah siapa yang membuang banyak uang pada hari terakhir pemungutan suara.
Ady juga menyoroti penurunan kursi Partai Demokrat tidak hanya terjadi di Makassar, tetapi juga hampir di seluruh daerah. Dia menegaskan bahwa sekitar 60 persen anggota DPRD Kota Makassar yang tidak terpilih kembali merupakan petahana. Menurutnya, para pemikir di DPRD Makassar telah tergulingkan oleh praktik politik uang yang marak terjadi.