Feri mengecam pemilu yang dianggapnya tidak mencerminkan demokrasi sehat. Ia menilai bahwa praktik koruptif, nepotisme, dan pelanggaran hukum serta konstitusi merusak esensi dari partisipasi publik dan kompetisi yang sehat. Feri berharap agar demokrasi di Indonesia bisa lebih sehat dan menjadi perhatian bagi semua pihak, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.
Partai Perindo yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo gagal melenggang ke Senayan karena tidak berhasil mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Partai itu hanya mampu meraih 1.955.154 suara nasional atau hanya 1,28 persen dari total suara pemilih. Feri menutup pernyataannya dengan menyebutkan bahwa masih banyak praktik yang muncul dalam proses pemilu, seperti money politic dan intimidasi, yang jelas-jelas merusak keberlangsungan pemilu yang sehat dan transparan.