Home Kesehatan Cara Menangani Bell’s Palsy – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Cara Menangani Bell’s Palsy – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

0

Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST – RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Bell’s palsy adalah suatu kondisi neurologis umum yang ditandai dengan kelumpuhan wajah disertai gejala seperti nyeri di sekitar telinga, kehilangan kemampuan pengecapan, perubahan sensasi pada wajah, dan hiperakusis. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan paralisis fasial idiopatik, di mana terjadi kelemahan wajah secara tiba-tiba yang hanya mengenai satu sisi wajah dan disebabkan oleh kelainan pada saraf tunggal tanpa penyebab yang pasti. Bell’s palsy dapat terjadi pada pria maupun wanita dengan persentase relatif sama dan insiden yang sedikit lebih tinggi pada usia lanjut.

Gejala Bell’s palsy meliputi kelumpuhan otot-otot wajah pada satu sisi wajah, nyeri di sekitar telinga, sensasi bengkak atau kaku pada wajah, hiperakusis, berkurangnya produksi air mata, hipersalivasi, dan perubahan pengecapan. Diagnosis Bell’s palsy dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik seperti inspeksi wajah, pemeriksaan motorik dan sensorik, serta pemeriksaan reflex. Pemeriksaan laboratorium dan elektrodiagnostik mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang timbul.

Beberapa faktor risiko Bell’s palsy meliputi hipertensi, diabetes melitus, dan kehamilan. Pengobatan Bell’s palsy dapat meliputi istirahat, pemberian prednison, fisioterapi, dan dalam kasus-kasus tertentu, tindakan operatif seperti dekompresi fasialis. Penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari faktor risiko yang dapat memicu kondisi ini.

Dalam menangani Bell’s palsy, konsultasikan dengan tim medis atau ahli kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk memberikan informasi dan dukungan kepada pasien yang mengalami kondisi ini agar dapat mendapatkan perawatan yang optimal. Semoga informasi ini bermanfaat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya promosi kesehatan dalam masyarakat.

Source link

Exit mobile version