Home Berita Lainnya Kemenko Marves mengungkap bahwa Indonesia membuka peluang investasi di bidang CCS

Kemenko Marves mengungkap bahwa Indonesia membuka peluang investasi di bidang CCS

0

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan bahwa Indonesia membuka peluang investasi dalam industri Penyimpanan Karbon (Carbon Capture Storage/CCS).

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Lemigas, Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon sebesar 600 gigaton. Jumlah emisi karbon Indonesia setiap tahun tidak mencapai 1 juta gigaton, sehingga negara ini memiliki potensi besar untuk menyimpan karbon yang sangat besar. Oleh karena itu, Indonesia membuka peluang untuk pengembangan CCS lintas batas negara.

Ada dua wilayah di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan dalam industri CCS, yaitu CCS hub Sunda Asri di Sumatra Selatan dan Cilegon, Banten. Kedua wilayah ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina dengan perusahaan gas dan minyak Exxonmobil. Selain itu, proyek Tangguh LNG juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) oleh BP Global.

Indonesia akan mengutamakan peluang investasi lintas batas negara dari negara-negara yang telah menerapkan kebijakan penghargaan dan hukuman dalam penerapan pajak karbon, seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Standar keamanan tertinggi akan diterapkan dalam pelaksanaan proyek CCS ini, mengingat Pertamina, Exxon, dan BP telah memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pelaksanaan CCS.

Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan dan Maritim dan Energi Kemenko Marves, juga menyatakan bahwa mereka telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Exxon untuk investasi di sektor petrokimia dalam rangka memproduksi plastik canggih.

Proyek CCS ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim global.

Source link

Exit mobile version