Benny menegaskan bahwa semua pihak akan diberikan tempat dan ruang sesuai dengan konstitusi negara. Dia meminta agar proses berjalan lancar dan pembuktian dilakukan sesuai prosedur dan waktu yang ditentukan. “Biarkan proses ini berjalan dan nanti akan kita buktikan kebenarannya pada waktunya,” tegasnya.
Ahli Telematika Roy Suryo juga meyakini adanya upaya penghilangan barang bukti yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu. Menurutnya, data server sebelumnya berada di Singapura namun dipindahkan ke Indonesia. Roy memiliki rekaman dan rekap data yang menunjukkan adanya anomali dalam data Sirekap.
Roy meminta agar pihak Sirekap tidak menutup masalah ini sendiri dan mengundang aparat untuk melakukan audit forensik. “Audit forensik ini penting dilakukan untuk mengungkap intruder yang membahayakan keamanan data. Ada script tertentu yang dimasukkan untuk mencegah suara masuk ke 01 dan 02, sehingga suara tersebut tidak tercatat dengan benar. Dengan melakukan audit forensik, kita bisa mengetahui siapa yang mengendalikan sistem tersebut,” jelas Roy.