Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk membuka sektor energi negara ini bagi investasi skala besar, dengan mengajak pemangku kepentingan domestik dan internasional untuk memanfaatkan peluang yang ada. Dalam pidatonya di Konvensi dan Pameran Tahunan ke-49 Asosiasi Petroleum Indonesia (IPA), Prabowo menyoroti potensi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri minyak, gas, dan energi terbarukan. Dia juga menekankan perlunya reformasi dalam regulasi untuk menarik modal dan mempercepat pelaksanaan proyek energi.
Prabowo memperkenalkan Danantara Indonesia, sebuah dana investasi kedaulatan baru, yang bertujuan menjadi mitra strategis dalam pembiayaan proyek energi. Melalui Danantara, modal akan dikumpulkan untuk proyek seperti penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) serta fasilitasi kemitraan dengan investor asing. Prabowo juga menyoroti pencapaian pemerintahannya, termasuk produksi pertama dari lapangan Forel dan Terubuk di Kepulauan Natuna, yang dikembangkan sepenuhnya oleh insinyur Indonesia.
Dalam penutup pidatonya, Prabowo mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor energi. Dia menekankan pentingnya kerja sama antara sektor swasta, badan usaha milik negara, dan pemerintahan untuk mengakhiri ketergantungan pada impor energi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mengalihkan anggaran ke sektor-sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan pengurangan kemiskinan.