Pertandingan final antara Manchester United dan Tottenham menunjukkan bahwa Meskipun tim tuan rumah memiliki beberapa peluang emas, mereka gagal mengubahnya menjadi gol. Amad Diallo dan Rasmus Hojlund berhasil menciptakan beberapa peluang yang mengancam, namun tembakan mereka meleset atau berhasil diantisipasi oleh kiper lawan.
Manchester United sebenarnya lebih dominan dalam hal melepaskan tembakan, dengan total 16 shots dibandingkan dengan hanya 3 shots dari Tottenham. Namun, keefektifan dalam menyelesaikan peluang menjadi masalah tersendiri. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer hanya mencatat Expected goals (xG) sebesar 0,97, sementara Tottenham mampu mencetak xG sebesar 1,01 meskipun dengan sedikit peluang yang mereka miliki.
Kegagalan dalam memanfaatkan peluang ini menjadi krusial, terutama dalam pertandingan final yang begitu ketat. Manchester United perlu untuk lebih memaksimalkan peluang yang ada agar bisa bersaing secara lebih baik di level kompetisi yang lebih tinggi.