Polda Sulsel dan jajaran mereka berkomitmen untuk memberantas premanisme yang meresahkan masyarakat di wilayah Sulsel. Dalam rangka itu, mereka meluncurkan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Lipu 2025 yang ditujukan untuk menindak para jukir liar dan debt collector yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan di berbagai tempat strategis seperti pelabuhan, pasar tradisional, dan pusat perbelanjaan yang rentan terhadap premanisme.
Didik menegaskan bahwa operasi Pekat Lipu 2025 dilakukan secara menyeluruh dan menyasar segala bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat. Tindakan yang diambil aparat kepolisian terhadap pelaku premanisme bervariasi, mulai dari pembinaan hingga proses hukum. Hal ini dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas di tempat umum.
Polda Sulsel juga menyoroti praktik parkir liar dan debt collector yang dianggap sebagai bentuk pemerasan dan intimidasi terhadap masyarakat. Didik memastikan bahwa Satgas Premanisme dibentuk untuk melakukan penindakan terhadap gangguan keamanan. Ia juga mengimbau masyarakat yang merasakan ketidaknyamanan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Tujuan dari operasi Pekat Lipu adalah untuk membersihkan segala bentuk penyakit masyarakat yang meresahkan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga. Didik menekankan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan aparat kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat hidup tenteram tanpa adanya gangguan dari premanisme.