Kualitas udara di Jakarta seringkali tak menentu, bergantung pada kondisi cuaca. Terkadang udara begitu baik sehingga pemandangan gunung bisa terlihat dari tengah kota setelah hujan. Namun, keesokan harinya pemandangan alam itu hilang lagi. Gubernur Jakarta Anies Baswedan pernah membuat pernyataan kontroversial bahwa udara Jakarta tidak memiliki KTP, sehingga angin sebenarnya yang menjadi penyebab utama polusi Udara di Jakarta. Gubernur saat ini, Pramono Anung, sedang mencari solusi untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta, termasuk dengan mendorong penggunaan transportasi umum bagi pegawai Pemprov Jakarta setiap hari Rabu. Meskipun laporan indeks kualitas udara menunjukkan Jakarta sering berada dalam kategori merah, ungu, dan marun, upaya terus dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota. Pada peringkat 20 dari kota besar paling berpolusi, Jakarta masih berada dalam kategori kuning menurut data terbaru.