Tubuh manusia membutuhkan untuk buang air kecil sebagai bagian dari proses detoksifikasi alami, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta membuang sisa metabolisme dan racun dari tubuh. Air kencing yang dikeluarkan saat berkemih dapat memberikan petunjuk terhadap kondisi kesehatan seseorang. Perubahan warna, bau, atau konsistensi urine dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola makan atau penggunaan obat-obatan. Namun, perubahan ini juga bisa menjadi pertanda kondisi medis serius seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, kerusakan hati, dan gangguan ginjal.
Urine yang normal biasanya berwarna kekuningan, mulai dari kuning bening hingga agak jingga. Namun, ada berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan perubahan warna urine, seperti kencing berdarah yang dapat menjadi tanda infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau bahkan kanker. Urine berwarna ungu kemerahan bisa menjadi tanda keracunan timbal atau merkuri, sementara urine cola atau teh dapat mengindikasikan adanya gangguan ginjal. Warna urine jingga atau hijau dapat menandakan masalah pada hati atau saluran empedu, dan urine cokelat tua bisa menjadi tanda gagal hati.
Jika seseorang mengalami perubahan warna urine yang mencolok dan disertai dengan gejala lain seperti rasa terbakar saat buang air kecil, demam, kelelahan, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan, segera konsultasikan dengan dokter. Penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut agar kondisi medis yang mendasarinya dapat ditangani dengan cepat dan tepat.