Aremania Utas menyampaikan permintaan maaf atas insiden penyerangan bus Persik Kediri setelah pertandingan melawan Arema FC. Mereka menegaskan komitmen mereka untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan di lingkungan sepak bola Indonesia. M. Ali Rifki menegaskan bahwa kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi dan meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelakunya, tanpa pandang bulu. Jika pelaku terbukti sebagai Aremania, mereka tidak akan membela tindakan tersebut. Mereka menekankan bahwa aksi kekerasan bukanlah representasi dari Aremania sejati dan berharap insiden ini menjadi yang terakhir. Seluruh pihak diharapkan dapat terus menjaga keamanan dan kedamaian dalam sepak bola Indonesia.