QRIS Tap yang merupakan standar QRIS Indonesia tanpa perlu memindai telah diperkenalkan di sektor transportasi pada bulan Maret 2025. Tujuan dari QRIS Tap adalah untuk meningkatkan efisiensi pembayaran di sektor transportasi dan mendukung Jakarta dalam menjadi kota global yang kompetitif. Arlyana Abubakar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, berharap bahwa QRIS Tap akan diperluas di seluruh stasiun dan rute transportasi seperti MRT, Transjakarta, LRT Jakarta, LRT Jabodetabek, dan KRL Jabodetabek serta akan terhubung dengan merchant dan moda transportasi lainnya.
Penggunaan QRIS di Jakarta terus meningkat, dengan jumlah pengguna mencapai 5,9 juta hingga bulan Maret 2025 dan volume transaksi mencapai 907 juta. Arlyana juga menyebut bahwa penggunaan QRIS di Jakarta tumbuh sebesar 5 persen dengan pangsa nasional mencapai 10,65 persen. Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan yang signifikan ini didukung oleh penyelenggaraan event strategis dan peningkatan literasi digital di masyarakat Jakarta, yang tercermin dari lonjakan volume transaksi pada triwulan I 2025 yang tumbuh sebesar 166 persen.
Peningkatan penggunaan QRIS juga didorong oleh peningkatan akseptasi QRIS di kalangan pelaku usaha. Saat ini, lebih dari 6 juta pelaku usaha menerima pembayaran melalui QRIS, meningkat 14 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adopsi yang semakin luas terhadap sistem pembayaran digital ini di Jakarta.