Program pengiriman siswa bermasalah di Jawa Barat ke barak TNI Polri akan dimulai pada Jumat, 2 Mei. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyiapkan surat edaran terkait rencana ini setelah rapat kerja di Komisi II DPR. Dedi mengatakan bahwa kepala sekolah juga telah siap untuk melaksanakan program ini yang bertujuan mendisiplinkan siswa bermasalah di provinsi tersebut.
Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait dan masyarakat, di mana banyak orang tua dan wali siswa merasa tak sanggup lagi mengurus anak-anak mereka yang bermasalah. Dedi mengungkapkan bahwa sejumlah masalah seperti gangguan mental dan fisik terjadi pada siswa, yang diperparah oleh kondisi ekonomi orang tua dan masyarakat. Untuk itu, para siswa akan menjalani kegiatan pendisiplinan di barak-barak TNI dan Polri.
Dedi menegaskan bahwa program ini tidak bertujuan melatih para siswa untuk berperang, namun untuk menjadikan mereka lebih sehat dan disiplin. Siswa yang akan dikirim ke barak TNI berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mereka yang suka tawuran, gemar bermain game ponsel, tidak patuh pada orang tua, hingga gemar minum alkohol. Semua ini dilakukan untuk membantu siswa menjadi lebih bugar, menghindari kebiasaan buruk seperti minum alkohol, serta memperbaiki perilaku yang tidak terpuji.