Pemerintah Kota Makassar sedang mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai inovasi dan strategi. Kepala Bapenda Makassar, Firman Hamid Pagarra, menyatakan bahwa mereka diminta oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin untuk menyiapkan strategi dan inovasi guna meningkatkan PAD, baik dari sisi pajak daerah maupun retribusi. Salah satu fokus utama dalam pembenahan sistem adalah penerapan transaksi non-tunai (cashless) untuk seluruh pembayaran pajak dan retribusi daerah.
Firman mengungkapkan bahwa sistem cashless diyakini dapat memperkuat transparansi serta mendukung capaian target digitalisasi yang digagas oleh Bank Indonesia melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Beliau juga menyampaikan arahan dari Wali Kota Makassar terkait pentingnya pengawasan dalam komponen pendapatan, agar insentif atau diskon kepada masyarakat tidak mengurangi efektivitas peningkatan PAD. Mengenai target pendapatan, Firman menegaskan bahwa tidak ada target baru yang ditetapkan dalam rapat tersebut, namun Bapenda tetap mengacu pada target tahun ini sebesar Rp2,1 triliun.
Di samping itu, Firman menekankan bahwa ke depan tidak akan ada lagi pembayaran pajak dan retribusi secara tunai, hal ini juga sejalan dengan upaya meningkatkan peringkat Makassar dalam implementasi digitalisasi daerah. Pembahasan rapat lebih difokuskan pada kiat-kiat dan strategi peningkatan PAD, tanpa pembahasan target pendapatan yang spesifik. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar dapat terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan.