Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) di Makassar selalu menjadi momentum penting bagi warga Sulawesi Selatan yang datang dari perantauan. Acara ini juga menjadi kesempatan yang baik untuk pergantian kepengurusan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Para peserta PSBM diharapkan agar menjaga harga diri dan kehormatan suku Bugis dan Makassar sesuai dengan arahan dari Ketua Dewan Penasihat KKSS, Aksa Mahmud.
Dalam pembukaan acara, Aksa Mahmud menekankan betapa pentingnya menjunjung tinggi kepercayaan dan tidak mempermalukan suku Bugis Makassar. Dia juga mengingatkan bahwa KKSS didirikan oleh tokoh-tokoh asal Sulawesi Selatan di Jakarta, dengan tujuan untuk memperjuangkan kesuksesan masyarakat Bugis Makassar di luar daerah asal mereka.
Pertemuan Saudagar Bugis Makassar sendiri sudah berlangsung selama 25 tahun dan diinisiasi oleh Aksa Mahmud bersama Jusuf Kalla dan almarhum Alwi Hamu. KKSS sendiri didirikan oleh tokoh-tokoh dari empat etnis utama di Sulsel, yaitu Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.
Dalam sambutannya, Aksa juga menekankan pentingnya persaingan yang sehat dalam dunia bisnis sebagai cara untuk mendorong kemajuan. Ia berpendapat bahwa persaingan adalah kunci untuk meraih kesuksesan dan bahwa pemimpin KKSS yang terpilih harus mampu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh warga Sulsel.
Acara PSBM dan Mubes KKSS juga dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Menteri Agama Profesor Nasaruddin Umar dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Nasaruddin menekankan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan dari masyarakat Bugis, sedangkan Amran memaparkan pelbagai program yang dapat dilakukan oleh KKSS untuk membantu membangun negara dan mensukseskan program pemerintah.
Dengan antusiasme masyarakat Sulsel yang tinggi, acara PSBM dan Mubes KKSS menjadi momen penting untuk mempererat tali persaudaraan, membuka peluang investasi, dan merencanakan langkah strategis KKSS ke depan. Semakin banyak tokoh yang siap memimpin KKSS, semakin besar kesempatan untuk merangkul warga perantauan dan membangun harmoni dalam organisasi.