Thursday, May 1, 2025
HomeBeritaSaling Memaafkan untuk Raih Kemenangan: Kisah Inspiratif Rakyat Sulsel

Saling Memaafkan untuk Raih Kemenangan: Kisah Inspiratif Rakyat Sulsel

Lebaran Idulfitri 1446 hijriah merupakan saat yang ditunggu-tunggu umat Islam setelah sebulan berpuasa Ramadan. Perayaan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusian, persaudaraan, dan hubungan sesama manusia. Umat Islam di seluruh dunia merayakan hari kemenangan ini dengan penuh syukur.

Menurut Ketua NU Sulawesi Selatan, Profesor Hamzah Harun, penting untuk menjaga nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam aspek sosial. Idulfitri adalah momen untuk kembali kepada kesucian dan memperbaiki hubungan dengan sesama.

Hamzah menekankan bahwa menjalankan ibadah di bulan Ramadan tidak hanya berlaku selama bulan suci tersebut, tetapi harus terus diterapkan sepanjang tahun. Tantangan terbesar setelah Idulfitri adalah mengendalikan hawa nafsu dan menjaga nilai-nilai keimanan yang kuat.

Dia juga menyoroti pentingnya pentingnya menjaga kesucian diri dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama manusia. Ada banyak nilai-nilai yang dapat dipelajari dari perayaan Idulfitri, termasuk belajar memaafkan dan meminta maaf.

Di momen perayaan Idulfitri yang hampir bersamaan dengan Hari Raya Nyepi umat Hindu, terdapat kesempatan untuk membangun harmoni dan toleransi antarumat beragama. Meskipun cara perayaannya berbeda, pesan dalam Idulfitri dan Nyepi memiliki kesamaan dalam membentuk manusia yang taat kepada Tuhan dan berdampak positif bagi sesama.

Hal ini juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dan memperkuat persaudaraan, tidak hanya dalam lingkup Islamiyah tetapi juga persaudaraan sesama manusia. Perayaan hari besar keagamaan seharusnya menjadi momen refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan peduli terhadap sesama.

Source link

BERITA TERKAIT

berita populer