Menjelang perayaan Idulfitri 2025, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih kudapan atau makanan ringan yang akan dikonsumsi selama perayaan lebaran. Meningkatnya konsumsi pangan selama Ramadan dan Idulfitri sering dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mengedarkan produk yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas. Untuk mengatasi hal tersebut, BPOM telah memulai intensifikasi pengawasan pangan sejak 24 Februari 2025, dilaksanakan secara bertahap hingga minggu keempat bulan Maret 2025. Langkah ini diambil untuk mendeteksi produk yang tidak memenuhi ketentuan, seperti produk tanpa izin edar, kedaluwarsa, atau rusak.
Taruna Ikrar menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi. Beliau juga memberikan saran untuk selalu menerapkan prinsip “Cek KLIK” sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan. Hal ini meliputi membaca informasi pada label produk, serta memperhatikan nilai gizi dan kandungan gula, garam, dan lemak pada makanan yang akan dikonsumsi. Selain itu, BPOM juga melakukan pengawasan terhadap pangan takjil yang sering dikonsumsi saat berbuka puasa, untuk mendeteksi bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, kuning metanil, dan rhodamin B yang mungkin ditambahkan secara ilegal pada makanan.
Dengan adanya upaya pengawasan ini, diharapkan masyarakat bisa merayakan Idulfitri dengan aman dan terhindar dari risiko kesehatan akibat konsumsi pangan yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas. Demikian pesan yang disampaikan oleh Taruna Ikrar dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat selama perayaan Idulfitri.