Dalam dunia kerja yang kompetitif, kesehatan mental sering terabaikan akibat tekanan pekerjaan dan tuntutan karier. Masyarakat kelas menengah yang terjebak dalam rutinitas padat dan tenggat waktu ketat rentan mengalami stres, kelelahan emosional, dan burnout. Untuk mengatasi masalah tersebut, ahli dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Buru memberikan tips penting melalui wawancara eksklusif dengan TIMES Indonesia.
Pertama, mengatur waktu dengan baik menjadi kunci mengelola stres di lingkungan kerja. Prioritaskan tugas-tugas penting dan rencanakan pekerjaan secara bertahap dengan aplikasi manajemen waktu seperti Trello atau Google Calendar. Kedua, istirahat secara berkala sangat dianjurkan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh. Jeda singkat seperti berjalan-jalan atau peregangan dapat membantu mengurangi stres.
Selanjutnya, berbicara tentang perasaan Anda dengan rekan kerja, keluarga, atau teman dekat merupakan cara efektif untuk menjaga kesehatan mental. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan. Faktor fisik seperti olahraga teratur dan pola makan seimbang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental.
Di era digital, penting untuk memberi batasan pada penggunaan teknologi agar tidak memicu kelelahan mental. Sisihkan waktu untuk hobi dan relaksasi guna mengembalikan semangat dan mengurangi stres. Kesehatan mental adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Dengan mengatur waktu, istirahat yang cukup, dan menjaga keseimbangan hidup, setiap individu dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kewalahan. Kesehatan mental adalah pondasi keberhasilan dalam karier dan kehidupan pribadi.