Durasi puasa di beberapa negara bervariasi sesuai dengan kondisi geografis dan astronomi setempat. Negara-negara di belahan bumi utara cenderung memiliki durasi puasa yang lebih lama karena siang hari lebih panjang, seperti yang terjadi di wilayah dekat Lingkaran Arktik. Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan mengalami durasi puasa yang lebih singkat, sekitar 12-13 jam per hari.
Kota-kota di beberapa negara memiliki durasi puasa yang berbeda-beda, seperti Helsinki di Finlandia yang memiliki durasi puasa terlama, yakni 17,5 jam, sementara Christchurch di Selandia Baru memiliki durasi puasa terpendek, yakni 11,5 jam. Fenomena ini juga tercermin di kota-kota lain seperti Nuuk, Glasglow, Otawa, Zurich, Roma, Madrid, London, Paris, Reykjavik, Buenos Aires, dan Cape Town.
Seiring dengan perubahan musim, beberapa kota seperti Murmansk di dekat Kutub Utara mengalami kondisi ekstrem seperti malam kutub atau siang di mana matahari tidak terbenam selama beberapa waktu. Hal ini memengaruhi waktu salat dan ibadah puasa umat Muslim di daerah tersebut. Meskipun demikian, umat Muslim di seluruh dunia berusaha mengikuti jadwal puasa yang ada, menghadapi tantangan durasi puasa yang berbeda-beda di setiap negara.