Tidur setelah sahur sering kali menjadi pilihan bagi banyak orang untuk beraktivitas seperti biasa. Namun, kebiasaan ini sebenarnya tidak dianjurkan karena dapat membahayakan kesehatan. Tidur setelah sahur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan terkait dengan lambung dan bahkan jantung. Salah satu dampak buruknya adalah munculnya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak tertutup sepenuhnya saat tidur. Selain itu, tidur setelah makan juga dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan nyeri di sekitar lambung atau sensasi panas di dada. Sakit tenggorokan juga dapat terjadi akibat kebiasaan tidur setelah sahur, yang merupakan salah satu efek dari GERD.
Selain masalah tersebut, tidur setelah makan juga dapat menyebabkan sembelit karena proses pengosongan lambung terhambat akibat posisi berbaring. Agar menghindari gangguan kesehatan tersebut, disarankan untuk tidur setidaknya tiga jam setelah makan. Selain itu, kebiasaan tidur setelah sahur juga dapat menurunkan kualitas tidur, terutama jika makanan yang dikonsumsi kaya lemak. Ketidakseimbangan antara asupan kalori dan aktivitas fisik dapat membuat berat badan naik, yang dapat meningkatkan risiko obesitas.
Lebih seriusnya lagi, tidur langsung setelah makan juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa risiko meningkat dua kali lipat bagi mereka yang tidur kurang dari dua jam setelah makan. Kondisi ini dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan, yang berisiko terhadap penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Oleh karena itu, disarankan untuk memberi jeda waktu setelah makan sebelum tidur agar tubuh dapat mencerna makanan dengan baik dan menghindari dampak buruk tidur setelah sahur terhadap kesehatan.