Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai kemandirian ekonomi negara. Selama acara Pelantikan Pegadaian Gold Bank dan Bank Layanan Syariah Indonesia di Menara Gade, Prabowo memaparkan kebijakan-kebijakan yang telah diwujudkan. Salah satunya adalah kebijakan Devisa Hasil Ekspor Baru yang mengharuskan hasil ekspor disimpan 100% di Indonesia selama 12 bulan, yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil ekspor hingga US$80 miliar pada tahun 2025. Prabowo juga bangga atas lahirnya Danantara Indonesia, sebuah dana investasi dengan total aset di bawah pengelolaan lebih dari US$900 miliar yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan industri nasional.
Selain itu, Prabowo juga meluncurkan layanan bank emas pertama di Indonesia dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto sebesar Rp 245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru. Dengan adanya bank emas, pengolahan emas dari hulu ke hilir akan dioptimalkan secara domestik, serta dapat menghemat devisa dan mengontrol stabilitas moneter melalui likuiditas emas. Produksi emas Indonesia yang mengalami peningkatan dari 100 ton menjadi 160 ton per tahun juga menjadi alasan untuk meningkatkan ekosistem layanan guna mengoptimalkan cadangan emas negara.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia, yang memiliki cadangan emas keenam terbesar di dunia, akan memiliki bank emas untuk pertama kalinya. Presiden Prabowo berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan kebijakan-kebijakan strategis ini.