Masih munculnya kasus penyakit misterius yang mengakibatkan lebih dari 50 kematian di Republik Demokratik Kongo telah menjadi perhatian dunia, seperti yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kasus pertama kali terdeteksi di Desa Boloko, di mana tiga anak kecil pertama kali terinfeksi setelah memakan kelelawar. Gejala yang muncul pada awalnya meliputi demam, sakit kepala, diare, dan kelelahan, namun kemudian berkembang menjadi gejala lebih parah seperti muntah darah. Kasus tambahan kemudian muncul di Boloko dan Danda, dengan jumlah korban terus meningkat hingga mencapai 53 kematian di wilayah tersebut. Pihak berwenang juga telah melaporkan kelompok penyakit kedua di Bomate, desa lain di barat laut Kongo, dengan jumlah korban mencapai 431 kasus dan 53 kematian.
Meskipun demikian, penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui dan penyelidikan sedang dilakukan oleh WHO. Gejala utama yang terlihat pada kasus yang dilaporkan antara lain demam, sakit kepala, nyeri tubuh, muntah, dan diare. Sampel dari Boloko, Danda, dan Bomate telah diuji untuk virus umum yang menyebabkan demam berdarah, seperti Ebola dan Marburg, namun hasilnya negatif. Di sisi lain, beberapa sampel menunjukkan hasil positif untuk parasit malaria, yang menjadi penyakit yang menyebabkan banyak kematian di Afrika setiap tahun. Otoritas kesehatan sedang menyelidiki beberapa kemungkinan diagnosis termasuk demam berdarah virus, keracunan makanan atau air, demam tifoid, dan meningitis.
Kerusakan yang dilaporkan pada fasilitas kesehatan yang terbatas di wilayah tersebut membuat penanganan kasus semakin sulit, dengan banyak rumah sakit yang berjuang untuk merawat pasien dengan gejala yang muncul. WHO terus melakukan investigasi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang penyakit misterius ini, sehingga langkah-langkah penanganan yang tepat dapat segera diambil. Selain itu, upaya pencegahan juga ditingkatkan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit ini dan melindungi masyarakat yang rentan.