Potensi Mega Proyek Pabrik Plasma Darah RI-Korea

Pemerintah mendukung upaya ketahanan produk farmasi domestik dengan mendirikan fasilitas fraksionasi plasma pertama di Indonesia melalui kerja sama INA dan SK Plasma. Fasilitas modern ini berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dan memiliki kapasitas pengolahan 600 ribu liter plasma per tahun. Selama konferensi Indonesia Economic Summit (IES) 2025, Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah menjelaskan bahwa pembangunan pabrik plasma darah sudah mencapai 52% dan menjadi langkah penting untuk memproduksi plasma darah dalam negeri. Hingga saat ini, Indonesia masih mengimpor 100% kebutuhan plasma seperti albumin dan hemoglobin. Dengan selesainya pabrik plasma darah pada akhir tahun 2025, diharapkan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan plasma darah sendiri dan bahkan mulai mengekspor produk turunannya. Hal ini diyakini memiliki potensi besar dalam industri kesehatan.